Alhamdulillah, pada kesempatan idul qurban kemarin BSMI Surakarta berkesempatan berbagi dengan pengungsi Merapi di Desa Karanggeneng, Boyolali. Tiga ekor kambing yang disalurkan ke pengungsi merupakan sumbangan dari dermawan.
Bejo Rukun (tampak dalam gambar mengenakan baju batik), kepala Desa Karanggeneng menyatakan berterima kasih atas sumbangan kambing untuk para pengungsi yang dibawahinya. Beliau merupakan koordinator pengungsi di desanya. Setidaknya ada sekitar 1.500 pengungsi Merapi di desanya. Pada saat hari raya Idul Qurban, sebagian pengungsi memang telah kembali seiring ditetapkannya radius aman di Boyolali yang berkurang dari 20 km menjadi 10 km. Akan tetapi, beliau memastikan daging qurban dari para dermawan akan disampaikan bagi korban Merapi.
Pengungsi yang masih tinggal ada 441 orang yang tempat tinggalnya berjarak 2-3 km dari puncak Merapi. Kebanyakan mereka telah kehilangan tempat tinggal. "Yang 400 orang ini belum tahu kapan bisa kembali. Rumah mereka rata-rata rusak akibat awan panas Merapi," kata kepala desa. "Rumah mereka kira-kira berjarak 2-3 km dari puncak. Saat ini mereka masih tinggal di rumah-rumah penduduk," lanjutnya.
Pengungsi di Desa Karanggeneng ini memang tidak tinggal di barak darurat. Mereka dikoordinir oleh desa untuk tinggal bersama dengan para penduduk yang rumahnya cukup luas. Ada yang menampung 5 orang pengungsi, 10 orang bahkan ada yang menampung 50 orang di rumahnya. Untuk kebutuhan makan mereka disuplai dengan nasi bungkus yang diolah oleh ibu-ibu pkk dengan dikoordinir bu RT. Mereka benar-benar sukarela membantu saudara-saudara mereka yang tengah terkena musibah. Semoga keikhlasan senantiasa mengekal di setiap amal kita. amin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar