Sabtu, 27 November 2010

Qurban

Alhamdulillah, pada kesempatan idul qurban kemarin BSMI Surakarta berkesempatan berbagi dengan pengungsi Merapi di Desa Karanggeneng, Boyolali. Tiga ekor kambing yang disalurkan ke pengungsi merupakan sumbangan dari dermawan.

Bejo Rukun (tampak dalam gambar mengenakan baju batik), kepala Desa Karanggeneng menyatakan berterima kasih atas sumbangan kambing untuk para pengungsi yang dibawahinya. Beliau merupakan koordinator pengungsi di desanya. Setidaknya ada sekitar 1.500 pengungsi Merapi di desanya. Pada saat hari raya Idul Qurban, sebagian pengungsi memang telah kembali seiring ditetapkannya radius aman di Boyolali yang berkurang dari 20 km menjadi 10 km. Akan tetapi, beliau memastikan daging qurban dari para dermawan akan disampaikan bagi korban Merapi.

Pengungsi yang masih tinggal ada 441 orang yang tempat tinggalnya berjarak 2-3 km dari puncak Merapi. Kebanyakan mereka telah kehilangan tempat tinggal. "Yang 400 orang ini belum tahu kapan bisa kembali. Rumah mereka rata-rata rusak akibat awan panas Merapi," kata kepala desa. "Rumah mereka kira-kira berjarak 2-3 km dari puncak. Saat ini mereka masih tinggal di rumah-rumah penduduk," lanjutnya.

Pengungsi di Desa Karanggeneng ini memang tidak tinggal di barak darurat. Mereka dikoordinir oleh desa untuk tinggal bersama dengan para penduduk yang rumahnya cukup luas. Ada yang menampung 5 orang pengungsi, 10 orang bahkan ada yang menampung 50 orang di rumahnya. Untuk kebutuhan makan mereka disuplai dengan nasi bungkus yang diolah oleh ibu-ibu pkk dengan dikoordinir bu RT. Mereka benar-benar sukarela membantu saudara-saudara mereka yang tengah terkena musibah. Semoga keikhlasan senantiasa mengekal di setiap amal kita. amin..

Minggu, 21 November 2010

Durian: Memberi Makna Kata 'Peduli'

Terkisah ada dua orang musafir yang tersesat di dalam hutan. Lalu mereka ditangkap oleh beberapa orang dari suku yang menguasai hutan tersebut. Meraka dihadapkan kepada kepala suku.
“Ampuni kami Tuan. Kami tersesat dan tidak ada niat kami untuk mengganggu warga Tuan di sini,” kata salah seorang di antara mereka.
“Tidak! Kecuali kalian membawa kepadaku buah-buahan yang belum kami kenal dan belum pernah kami rasakan,” jawab sang kepala suku.
Kemudian mereka segera mencari buah-buahan di hutan tersebut. Seorang mengambil arah ke selatan sedang yang lain ke utara. Akhirnya, musafir pertama kembali dengan membawa buah yang ia harap belum dikenal suku itu.
“Ini Tuan, buah yang Tuan inginkan,” katanya.
“Apa-apaan ini? Ini kan nanas, buah yang biasa kami makan. Pengawal, hukum dia!” Titah sang kepala suku.
Musafir tersebut segera diseret dan ditengkurapkan. Lalu buah nanas yang ia bawa, digosokkan ke punggungnya.
“Oouww....!!” Musafir tersebut menjerit kesakitan ketika punggungnya digosok dengan buah nanas. Namun, kepala suku dan warga yang menyaksikan bersorak-sorai kegirangan seakan mereka mendapat tontonan gratis yang mengasyikkan. Begitu pula ketika musafir tersebut mengerang untuk kali kedua saat punggungnya kembali digosok dengan buah nanas.
Akan tetapi, ketika nanas digosokkan untuk kali ketiga, musafir tadi diam. Kepala suku dan warga yang menyaksikan menjadi heran. Kemudian digosok lagi, tapi musafir tersebut malah tertawa. Kepala suku dan warga semakin heran. “Ada apa gerangan?”
Ternyata ketika digosok untuk kali ketiga, musafir itu menoleh ke arah temannya yang baru datang. Dan ia datang dengan membawa buah......'durian'.
***
Kisah tersebut walau mungkin hanya sekadar dongeng, tapi cukup mampu menyindir sebagian di antara kita. Kadang kita mampu gembira saat orang lain tertimpa musibah. Bahkan kadang kita bisa tertawa justru karena orang lain (terlihat akan) lebih menderita daripada kita. Na’udzubillah. Semoga ke depan, kita semakin mengerti makna kata peduli.

ll Teringat kata Farhan pada Raju, "Kita merasa sedih saat teman kita gagal, tapi rasanya lebih sedih dan menyakitkan saat teman kita berhasil." ll (tyo)

Minggu, 07 November 2010

Relawan BSMI Peduli

Gambar 1 Team Medis BSMI,.... semangat?!
Gambar 2 Salah satu dampak di pengungsian ... muncul berbagai macam penyakit..... Alhamdulillah, masih ada yang peduli, salah satunya "BSMI Peduli Bencana Merapi"


Ahad, 7 November 2010
BSMI MENGIRIMKAN RELAWAN MEDIS KE 3 POSKO DI BOYOLALI & PRAMBANAN
Posko Pengungsian di SD Al Falah, Boyolali
a. Siti Maysaroh
b. Yeni Nur Ikhwal Musaini
c. Antika Premi Vindasari
d. Ramayana Dg.Situru
Posko Pengungsian di Singkil, Boyolali
a. Dr. Ahmad Supriyanto
b. Sri Hartatik, S.Ked
c. Reza fauzi, S.Ked
d. Devi Nurul Baeti
e. Bijak Prasetyo Nursusiloputro
Posko Solo Peduli RBG di Prambanan, Klaten
a. Johan Wijaya kesit
b. Ahmad Nurdiansyah
Semoga tetap semangat dan selalu istiqomah…

Sabtu, 06 November 2010

Program Kegiatan "BSMI Solo Peduli Merapi"

1. Pengiriman relawan medis ke berbagai posko di lokasi bencana (boyolali, klaten.
2. Pelayanan kesehatan dan Mobile Clinic
3. Pengiriman dan penyaluran logistik ke lokasi bencana
Prioritas : Obat, masker, tetes mata, obat respiratory tract, peralatan higiene
(sabun, pasta gigi, sikat, dll), tikar, selimut, makanan bayi & mainan anak-anak.
4. Posko 1 BSMI di Sekretariat BSMI Solo dan Posko 2 BSMI di Boyolali
Salurkan Bantuan Anda langsung ke sekretariat kami atau via Bank Muamalat Indonesia no.rek 521.02396.22 a/n Annang Giri Moelyo.

Bismillah... Siap Berjuang


TEAM MEDIS “BSMI PEDULI MERAPI”
Penanggung Jawab                 :  dr.Annang Giri Moelyo, Sp.A
Koordinator Umum                : dr. Sulistyani (CP : 081548458277)
Koordinator Lapangan            : dr. Ahmad Supriyanto
Koordinator Posko 1               : Eko Setyo Pamrikso, S.Ked
Koordinator Posko 2               : Suryo, S.Ked
Koordinator Relawan             : Johan Wijaya Kesit, S.Ked; Tatik, S.Ked
Koordinator Keuangan           : Amelya Tri Agustin, S.Ked
Humas                                     : Afi S.Ked             

Rabu, 03 November 2010

medical discussion # 1


ada yang belum pernah batuk atau belum pernah ngeliat orang batuk? ga ada kan ya? bahkan merapi pun akhir-akhir ini ikutan batuk...
nah sebenarnya batuk ini apa sih? dan bagaimana manajemennya?
terus mengenai batuknya merapi,,, kerasa juga kan, hujan abunya sampai ke solo pula. saking kecilnya partikel abu merapi sampai kebawa terbang jauh.... mau tahu lebih lanjut tentang dampak abu vulkanik bagi saluran pernafasan? belajar bareng yuk di MEDICAL DISCUSSION BSMI,,,